waktu tak memberiku kesempatan untuk bercerita, bertatap.. fiyuuhhh
"cukupkanlah dan sudahi"
luka begitu dalam tertinggal pada benteng pertahanan.
lidah kelu, mulut getir tak ungkapkan sepatah dua patah.
hanya tertuang dalam kias yg beriringan dg deruan nafas tak karuan..
seperti daun yang terlepas dari ranting pada pohon. terjatuh, layu, menguning, kering dan mati.
seruan tangis didalam menjerit-jerit namun terkemas dengan mimik bahagia dan selengkung senyum ketulusan. atau kamuflase letupan2 amarah yg memberi refleksi serupa? sungguh memukau bukan?
biarkan yg berkicau, gaduh dan ramai.
biarkan serangan cemas hidup2 menggerogoti seluruh alam fikir. silahkan hantam bertubi2 dengan cacian. sampai nanti tenggelam dan berlabuh pd potret kebenaran.
karenanya aku "cukupkanlah dan sudahi" semua ini.
pening rasa di kepala kubenamkan pada ranjang malas..mengharap lelap membelai.
namun terlalu dini, saat langit saja bahkan belum tampak gelap.
tetesan tumpah lg, bukan tak terbendung seperti tadi,namun hanya mengalir riuh reda membasahi wajah. tak peduli kaca meneriakiku siburuk rupa.
fiyuhhhh.. sungguh nikmatnya memeluk khayal.. oh uwooo uwoooooo
NGOMONG APA SIHHHHHHHHH GUE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar